Ingin Jadi Pembuat Kembang Api Sejati? Ini Dia Caranya...
Putri Si Pembuat Kembang Api by Philip Pullman
My rating: 5 of 5 stars
Apa yang paling dibutuhkan untuk membuat kembang api terbaik di dunia?
Bunga garam?
YA!
Bubuk awan?
YA!
Minyak kalajengking?
YAA!!
Bambu?
BISA JADIII!!
Pake santen??
TIDDAAAAAAAAKKKK!!!!!!!!
Ya, kira-kira apa ya yang dibutuhkan untuk membuat kembang api yang paling bagus di dunia? Bukan hanya berwujud bunga-bunga api yang meledak di angkasa, tapi kalau bisa, mereka seakan menari-nari dan juga tampak hidup seperti makhluk bernyawa. Untuk membuat kembang api terbaik di dunia, tentunya si pembuat kembang api juga adalah orang yang hebat dan punya keahlian. Lila merasa sudah punya semuanya, meskipun si ayah (namanya Lalchand) bilang kalau Lila belum pantas jadi seorang pembuat kembang api sejati.
Sebenernya si Lalchand ini bohong. Soalnya Lila kan dari kecil sampe gede udah terbiasa ngeliat bapaknya bikin kembang api. Ikut mbantuin juga. Dia bahkan menciptakan beberapa varian kembang api baru, misalnya aja Setan Jumpalitan dan Naga Meletup. Cuma, si ayah ini nggak mau kalau putri semata wayangnya mengikuti jejaknya. Seorang anak perempuan kan harusnya anggun, bukannya bau campuran benda-benda kimia. Punya kulit yang halus dan mulus, bukannya bopel-bopel gara-gara kena api.
Tapi, coba lihat Lila?
Kulitnya tidak halus dan mulus. Penampilannya juga jauh dari anggun. Belum lagi sifatnya yang sama sekali nggak seperti anak perempuan. Siapa yang mau sama dia nanti?
Oleh karena itu, Lalchand nggak mau memberi tahu Lila, apa rahasia terakhir supaya bisa jadi pembuat kembang api sejati. Dia khawatir putrinya nggak akan menjadi seperti wanita yang seharusnya (yang kayak gimana tuh, pop?) dan jadi pembuat kembang api seperti dirinya, yang sebenernya udah telat sih, karena udah jelas-jelas passion-nya si Lila itu adalah membuat kembang api.
Lila nggak hilang akal. Dia akhirnya minta bantuan temannya, seorang anak lelaki bernama Chulak, yang mengurus gajah putih milik raja bernama Hamlet. Singkatnya, Chulak menemukan rahasia terakhir yang bisa membuat Lila menjadi pembuat kembang api yang sesungguhnya.
Jadi, apa rahasia itu?
Harus melakukan perjalanan?
YAA!!
Ke dasar Samudera Atlantik?
TIDAAKK!!
Ke Gunung Merapi??
YAAA!!!
Sendirian??
BISA JADII!!!
Ketemu Razvani??
YAAA!!
Bawa sayur lodeh??
TIIDDDAAAAAKKKK!!!!
*ngos-ngosan* *minum aer Danau Zamrud dulu*
Ya, jadi Lila harus ke Gunung Merapi, masuk ke dalam Gua Angkara Api, demi bertemu Razvani. Razvani akan memberikan benda yang dibutuhkan Lila untuk bisa menjadi pembuat kembang api sejati. Sayangnya, Lila bertindak gegabah, karena terlalu bernafsu ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa ia pasti bisa menemukan benda itu. Dia melupakan benda yang paling penting, benda yang akan menyelamatkan nyawanya.
Akhirnya, Chulak dan Hamlet mengejar Lila, demi mengantarkan benda penting itu. Oh iya, Hamlet itu sebenarnya bisa bicara bahasa manusia, tapi yang tahu hanya Chulak dan Lila aja. Udah gitu, Chulak sengaja bikin tubuh Hamlet dicoret-coret, karena orang-orang percaya kalau gajah putih itu bawa keberuntungan. Tentu saja Chulak nggak membiarkannya dengan gratis, meskipun dia bukan pemilik Hamlet, dia meminta bayaran atas setiap tulisan yang ditorehkan di tubuh Hamlet.
Nah, sanggupkah Chulak dan Hamlet membawa benda penting itu tepat pada waktunya? Mana si Lila jalannya cepet banget lagi... Padahal dia sempat dihadang Rambashi dan komplotannya (plus si Chang yang epik... xDD) Tapi, si Lila tau-tau udah nyampe aja di tempat Razvani dan mengikuti ujiannya. Ujian yang nggak mudah, karena Lila nggak memiliki tiga bekal. Apa lagi tiga bekal itu? Sayur lodehkah? Rendang sapikah? Atau... apa??
Eh, satu lagi. Gara-gara mau menyelamatkan anaknya, si Lalchand ikut membantu Chulak dan Hamlet kabur dari rumah pejabat. Sayangnya, ada seorang pembantu yang melihatnya dan melaporkan Lalchand ke raja. Akibatnya, dia akan dihukum mati! Bisa nggak tuh mereka menyelamatkan Lalchand, sementara nyawa Lila sendiri dalam bahaya!!!
Hahahaa, sebuah cerita anak yang sangat menghibur dan bikin saya ketawa ngakak. Disampaikan dengan sangat apik dan menarik, dibalut nuansa filosofis yang cukup kental, juga humor yang segar. Saya jauh lebih suka ini daripada si springheeled jack. Tokoh-tokohnya lucu-lucu!!! (*≧▽≦) Favorit saya si Rambashi, Chulak, Hamlet, dan tentunya Chang dan Lottus Blossom!!! xDD
Sisi filosofisnya memang nggak akan bisa dimengerti anak-anak, tapi saya pikir nggak masalah kalau mereka nggak ngerti. Jadi, menurut saya anak-anak dari berbagai usia bisa baca. Nggak papa nggak ngerti, soalnya saya yang udah dewasa aja juga nggak ngerti. *bangga* Tenang aja, semuanya itu hanya ilusi, jadi nggak usah dipikirin.
Saya selalu takjub sama buku-buku anak yang bisa dinikmati oleh orang dewasa, dan buku ini jelas salah satu contohnya. Buku kedua dalam dua minggu ini yang saya kasih bintang lima. Menang tiga dari Bintang Toedjoeh yang terpercaya... └(★o★)┐
Jadi, siapkah menjadi pembuat kembang api terbaik di dunia?
Kemudian, terdengar sayup-sayup lagu Sisakan Mangga Terakhir Untukku yang dibawakan Rambashi Melody Boys... Diiringi letupan kembang api jutaan warna yang menghiasi angkasa yang gelap gulita....
Peace, love, and gahol dari "Chang Cinta Lotus Blossom Penuh XXX".
P.S. Saya nggak tahu latarnya ini dimana. Kayaknya negeri antah berantah, karena meskipun si Lila dan Lalchand ini tampak seperti orang China, tapi sepertinya Chulak itu dari India, dan si Hamlet mungkin dari Thailand (bisa juga dari India sih). Pokoknya negeri campur aduk deh. Hahahaaa
My rating: 5 of 5 stars
Apa yang paling dibutuhkan untuk membuat kembang api terbaik di dunia?
Bunga garam?
YA!
Bubuk awan?
YA!
Minyak kalajengking?
YAA!!
Bambu?
BISA JADIII!!
Pake santen??
TIDDAAAAAAAAKKKK!!!!!!!!
Ya, kira-kira apa ya yang dibutuhkan untuk membuat kembang api yang paling bagus di dunia? Bukan hanya berwujud bunga-bunga api yang meledak di angkasa, tapi kalau bisa, mereka seakan menari-nari dan juga tampak hidup seperti makhluk bernyawa. Untuk membuat kembang api terbaik di dunia, tentunya si pembuat kembang api juga adalah orang yang hebat dan punya keahlian. Lila merasa sudah punya semuanya, meskipun si ayah (namanya Lalchand) bilang kalau Lila belum pantas jadi seorang pembuat kembang api sejati.
Sebenernya si Lalchand ini bohong. Soalnya Lila kan dari kecil sampe gede udah terbiasa ngeliat bapaknya bikin kembang api. Ikut mbantuin juga. Dia bahkan menciptakan beberapa varian kembang api baru, misalnya aja Setan Jumpalitan dan Naga Meletup. Cuma, si ayah ini nggak mau kalau putri semata wayangnya mengikuti jejaknya. Seorang anak perempuan kan harusnya anggun, bukannya bau campuran benda-benda kimia. Punya kulit yang halus dan mulus, bukannya bopel-bopel gara-gara kena api.
Tapi, coba lihat Lila?
Kulitnya tidak halus dan mulus. Penampilannya juga jauh dari anggun. Belum lagi sifatnya yang sama sekali nggak seperti anak perempuan. Siapa yang mau sama dia nanti?
Oleh karena itu, Lalchand nggak mau memberi tahu Lila, apa rahasia terakhir supaya bisa jadi pembuat kembang api sejati. Dia khawatir putrinya nggak akan menjadi seperti wanita yang seharusnya (yang kayak gimana tuh, pop?) dan jadi pembuat kembang api seperti dirinya, yang sebenernya udah telat sih, karena udah jelas-jelas passion-nya si Lila itu adalah membuat kembang api.
Lila nggak hilang akal. Dia akhirnya minta bantuan temannya, seorang anak lelaki bernama Chulak, yang mengurus gajah putih milik raja bernama Hamlet. Singkatnya, Chulak menemukan rahasia terakhir yang bisa membuat Lila menjadi pembuat kembang api yang sesungguhnya.
Jadi, apa rahasia itu?
Harus melakukan perjalanan?
YAA!!
Ke dasar Samudera Atlantik?
TIDAAKK!!
Ke Gunung Merapi??
YAAA!!!
Sendirian??
BISA JADII!!!
Ketemu Razvani??
YAAA!!
Bawa sayur lodeh??
TIIDDDAAAAAKKKK!!!!
*ngos-ngosan* *minum aer Danau Zamrud dulu*
Ya, jadi Lila harus ke Gunung Merapi, masuk ke dalam Gua Angkara Api, demi bertemu Razvani. Razvani akan memberikan benda yang dibutuhkan Lila untuk bisa menjadi pembuat kembang api sejati. Sayangnya, Lila bertindak gegabah, karena terlalu bernafsu ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa ia pasti bisa menemukan benda itu. Dia melupakan benda yang paling penting, benda yang akan menyelamatkan nyawanya.
Akhirnya, Chulak dan Hamlet mengejar Lila, demi mengantarkan benda penting itu. Oh iya, Hamlet itu sebenarnya bisa bicara bahasa manusia, tapi yang tahu hanya Chulak dan Lila aja. Udah gitu, Chulak sengaja bikin tubuh Hamlet dicoret-coret, karena orang-orang percaya kalau gajah putih itu bawa keberuntungan. Tentu saja Chulak nggak membiarkannya dengan gratis, meskipun dia bukan pemilik Hamlet, dia meminta bayaran atas setiap tulisan yang ditorehkan di tubuh Hamlet.
Nah, sanggupkah Chulak dan Hamlet membawa benda penting itu tepat pada waktunya? Mana si Lila jalannya cepet banget lagi... Padahal dia sempat dihadang Rambashi dan komplotannya (plus si Chang yang epik... xDD) Tapi, si Lila tau-tau udah nyampe aja di tempat Razvani dan mengikuti ujiannya. Ujian yang nggak mudah, karena Lila nggak memiliki tiga bekal. Apa lagi tiga bekal itu? Sayur lodehkah? Rendang sapikah? Atau... apa??
Eh, satu lagi. Gara-gara mau menyelamatkan anaknya, si Lalchand ikut membantu Chulak dan Hamlet kabur dari rumah pejabat. Sayangnya, ada seorang pembantu yang melihatnya dan melaporkan Lalchand ke raja. Akibatnya, dia akan dihukum mati! Bisa nggak tuh mereka menyelamatkan Lalchand, sementara nyawa Lila sendiri dalam bahaya!!!
Hahahaa, sebuah cerita anak yang sangat menghibur dan bikin saya ketawa ngakak. Disampaikan dengan sangat apik dan menarik, dibalut nuansa filosofis yang cukup kental, juga humor yang segar. Saya jauh lebih suka ini daripada si springheeled jack. Tokoh-tokohnya lucu-lucu!!! (*≧▽≦) Favorit saya si Rambashi, Chulak, Hamlet, dan tentunya Chang dan Lottus Blossom!!! xDD
Sisi filosofisnya memang nggak akan bisa dimengerti anak-anak, tapi saya pikir nggak masalah kalau mereka nggak ngerti. Jadi, menurut saya anak-anak dari berbagai usia bisa baca. Nggak papa nggak ngerti, soalnya saya yang udah dewasa aja juga nggak ngerti. *bangga* Tenang aja, semuanya itu hanya ilusi, jadi nggak usah dipikirin.
Saya selalu takjub sama buku-buku anak yang bisa dinikmati oleh orang dewasa, dan buku ini jelas salah satu contohnya. Buku kedua dalam dua minggu ini yang saya kasih bintang lima. Menang tiga dari Bintang Toedjoeh yang terpercaya... └(★o★)┐
Jadi, siapkah menjadi pembuat kembang api terbaik di dunia?
Kemudian, terdengar sayup-sayup lagu Sisakan Mangga Terakhir Untukku yang dibawakan Rambashi Melody Boys... Diiringi letupan kembang api jutaan warna yang menghiasi angkasa yang gelap gulita....
Peace, love, and gahol dari "Chang Cinta Lotus Blossom Penuh XXX".
P.S. Saya nggak tahu latarnya ini dimana. Kayaknya negeri antah berantah, karena meskipun si Lila dan Lalchand ini tampak seperti orang China, tapi sepertinya Chulak itu dari India, dan si Hamlet mungkin dari Thailand (bisa juga dari India sih). Pokoknya negeri campur aduk deh. Hahahaaa
Comments
Post a Comment