Perahu Kertas


Perahu KertasPerahu Kertas by Dee
My rating: 3 of 5 stars

Mereka berdua bertemu pertama kali di kampus itu. Di saat keduanya sama-sama ingin memulai kehidupan yang baru di suatu tempat yang baru. Si gadis adalah seorang manusia yang sangat aktif dan kreatif. Banyak ide meluncur dari kepalanya. Di tubuhnya yang kecil itu, mengalir sejuta energi yang tampaknya tiada habisnya. Sementara sang lelaki agak sedikit pendiam dan meskipun tidak seaktif si gadis, di kepalanya pun tersimpan jutaan ide-ide kreatif yang siap dibaginya dengan si gadis.

Mereka saling melengkapi satu sama lain. Kesana kemari selalu bersama. Merajut berbagai kenangan berdua. Selalu berdua. Orang bilang, jika ada si gadis, maka bisa dipastikan ada sang lelaki juga ada di sana. Begitu juga sebaliknya.

Seiring berjalannya waktu, tanpa disadari oleh mereka berdua benih-benih itu pun muncul. Setidaknya di salah satu dari mereka. Si gadislah yang pertama merasakannya. Ia mulai merasa spesial dan perasaan yang tadinya tak bernama itu mulai menemukan wujudnya. Dalam hatinya ia merasa bahwa sang lelaki pun tentunya memiliki perasaan yang sama dengannya. Tanpa ia tahu pasti, karena tak ada yang pernah saling menyatakan. Hanya satu yang pasti. Perasaan si gadis semakin mendalam dan membesar hari demi hari. Jiwanya telah melambung ke angkasa, oleh berbagai perlakuan khusus--yang tidak diterima wanita lain--yang diterimanya dari sang lelaki.

Namun suatu hari, ternyata si gadis harus kembali ke tanah. Sayang, ia tak pernah menyangka jika harus dikembalikan ke tanah dengan cara ini.. Karena ia tersungkur, terjerembab, tanpa bisa meminta pertolongan.

Kebersamaan yang telah mereka ukir bersama harus menemukan muaranya. Sang lelaki memilih wanita lain... Meninggalkannya... Melupakannya...

Sang gadis memutuskan mengambil langkah seribu. Memutus segala hal tentang lelaki itu. Sang lelaki tak mengerti, kenapa wanita yang telah mengisi hari-harinya itu mundur teratur dan meninggalkannya. Wanita yang telah mengisi satu tempat istimewa di hatinya, meski ia tak tahu pasti apa nama tempat itu.

Satu hal yang disesali sang gadis. Ia menyesal ketika itu tak menanyakan terlebih dahulu apa posisinya di mata si lelaki. Ia menyesal tak memberitahunya tentang benih-benih perasaan itu.

Ia takut. Takut kalau hanya dirinya seorang yang merasakan perasaan itu. Ia takut terluka. Takut merasakan sakit itu. Hingga ia memilih mundur dan tak perlu mengingat-ingat kembali lelaki itu. Kebersamaan mereka. Kenangan mereka. Semuanya ia kubur dalam-dalam...

Cerita yang di bukannya review novel yang baru saja selesai saya baca, "Perahu Kertas". Cerita di atas adalah cerita yang dialami oleh salah seorang sahabat saya. Yang entah kenapa selama saya membaca "Perahu Kertas" saya selalu ingat sama dia.

Yah, sedikit banyak dia agak mirip dengan Kugy. Meskipun sang lelaki jauh sangat dari Keenan xp. Tak seujung kuku pun.

Tapi kalau menurut saya, teman saya ini jauh lebih kuat dan tegar daripada Kugy, yang hanya memendam segalanya sendiri. Dan yang jelas, tampaknya dia lebih senang dirinya tersiksa ketimbang harus nggak datang di hari ulang tahun sahabat terbaiknya, tidak seperti Kugy. Yah, dia emang rada-rada masokis sih.. xp

Tapi beneran deh, saya kesel banget sama si Kugy. Terutama pas dia nggak mau dateng ke ulang tahun Noni, sahabatnya, hanya karena dia nggak mau ketemu sama Keenan!! Soalnya Keenan waktu itu lagi dekat sama Wanda. Alhasil, Noni marah besar dan menolak untuk berbicara sama Kugy sampai tiga tahun lamanya! WOHOO!! She truly deserves it!! #kejam

Yah, perkara cinta memang membingungkan. Begitupun perkara perasaan. Terkadang hati ini suka bingung ingin memilih siapa. Yang tampan, kaya, dan mapan. Ataukah yang kaya, tampan, pandai.

Banyak pilihan bingung.. Tapi kalau nggak ada pilihan lebih bingung lagi... xp

Ngomong-ngomong, ini buku sebenarnya sudah dipinjamkan ke saya dari sebelum lebaran kemarin. Tapi, karena kesibukan yang padat dan jadwal baca yang rapat, saya pun baru sempat baca sekarang... #alesan xp

Ceritanya sangat ringan. Saya menghabiskan setengah buku hanya dalam beberapa jam saja dan harus terhenti karena saat itu sudah larut malam dan esoknya saya harus bekerja. Akhirnya, selesainya lama lama juga dah.. xD

Saya juga sempat nonton filmnya dulu. Meskipun saya nonton cuman yang keduanya aja. Yang pertama malahan ga sempet nonton. Yang kedua itupun dapetnya gratisan, makanya diterima dengan tangan terbuka.. :D Yang bikin saya kurang sreg dengan filmnya mungkin karena pemeran utama yang menurut saya agak tidak cocok dengan usianya. Terutama Kugy. Dan melihat adegan dia berpacaran dengan bosnya yang lebih tua darinya itu bikin saya gimana gitu... (Bukan cemburu karena si Remi, bosnya Kugy, itu Reza Rahadian lhoo.. xp #eh #bukakartu)

Satu hal yang saya pelajari dari kisah pop karya Dee Lestari ini adalah.. Hati memang dipilih. Tapi hati pun bisa memilih. Memilih untuk jujur pada pilihan sendiri ataupun tidak. Serius deh. Semua permasalahan di novel ini nggak bakalan ada kalo dari awal Kugy dan Keenan jujur sama perasaan mereka sendiri.

Namun, seperti kata Pat Kai di serial Kera Sakti: "Sejak dahulu, begitulah cinta.. Deritanya tiada akhir..."

Buat penutup, saya persembahkan lagunya Maudy Ayunda yang judulnya "Tahu Diri", yang juga jadi sontrek film "Perahu Kertas".

♫ Hai selamat bertemu lagi
Aku sudah lama menghindarimu
Sialku lah kau ada di sini

Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak berdiri di depanmu kini

Sakitnya menusuki jantung ini
Melawan cinta yang ada di hati

Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
Pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi

Bye selamat berpisah lagi
Meski masih ingin memandangimu
Lebih baik kau tiada di sini

Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan segala khayalan gila
Jika kau ada dan ku cuma bisa

Meradang menjadi yang di sisimu
Membenci nasibku yang tak berubah

Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
Pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi

Berkali-kali kau berkata kau cinta tapi tak bisa
Berkali-kali ku telah berjanji menyerah

Dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil
Dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil
Pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah lagi ♫

View all my reviews

Comments

  1. hai salam kenal, ak sulis dari kubikelromance.blogspot.com :)

    dulu udah pernah baca ini dan lumayan suka, ak juga sebel sama Kugy waktu marah sama Noni karena masalah sepele itu. aku sebel sama Keenan yg pendiam, meninggalkan Kugy. tapi ak suka Kugy yang kuat, lincah :)

    belum sempet nonton filmnya, takut merubah persepsi ak sama bukunya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal juga. Makasih udah berkunjung.. ^^

      Iya, aku juga gregetan banget tuh pas Keenan nggak menghubungi Kugy sama sekali. Dan aku juga suka sama kepribadiannya Kugy yang lincah. Cuman sebel banget kalo udah nyangkut ke masalah perasaan. Aku jadi sebel banget sama si Kugy. Hehee..

      Filmnya lumayan sih. Tapi si Kugy harusnya lebih tua lagi. Biar tambah oke..

      Delete

Post a Comment