The Casual Vacancy: Bersyukurlah tak Ada Hantu Barry Fairbrother di Sekitar Kita


The Casual Vacancy by J.K. Rowling
My rating: 4 of 5 stars

Apa jadinya jika orang-orang paling menyebalkan di dunia berkumpul dalam satu tempat? Saya curiga, tempat itu akan bernama Pagford. Sebuah kota kecil di Inggris, yang menjadi tempat baru dari novel terbaru J.K. Rowling, "The Casual Vacancy".

Dan, izinkan saya memperkenalkan orang-orang di novel ini, satu per satu...

Barry Fairbrother
Tokoh yang 'dibunuh' Rowling di kesempatan pertama. Melalui tokoh-tokoh lainnya, kita jadi tahu kalau Barry ini adalah sosok lelaki menyenangkan yang dicintai banyak orang. Ia adalah seseorang yang from zero to hero, jadi dia tahu persis bagaimana rasanya berada di bawah, ketika dunia tidak menginginkanmu, dan di atas, ketika dunia menjadi sahabatmu. Ia dengan gigih memperjuangkan Fields, tempat yang menjadi persengketaan di Pagford yang juga jadi tempat tumbuh Barry ketika kecil dulu. Fields memiliki sejarah yang rumit, yang membuatnya dibenci sebagian orang Pagford (terutama yang tua-tua bangka xp), dan ingin melepaskan tempat itu.

Barry meninggal dunia karena aneurisme atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sebelum meninggal--di hari peringatan ulang tahun pernikahannya--ia menderita sakit kepala luar biasa, hingga tergolek lemah tak berdaya di parkiran sebuah restoran bersama istrinya.

Mary Fairbrother
Istri Barry yang tidak sepenuhnya mendukung kegiatan politik suaminya, yang dengan gigih memperjuangkan Fields. Setelah Barry meninggal, Mary bahkan membenci segala sesuatu yang ada di Fields, termasuk Krystal Weedon, seorang anak SMA yang menjadi ikon Fields. Menurut Mary, Barry terlalu terobsesi pada dua hal itu: Fields dan Krsytal.

Di mata saya, Mary adalah sosok istri yang angkuh dan tidak kooperatif. Dia juga lemah. Ya, memang semua orang pasti akan jadi lemah kalo suaminya meninggal sih, tapi come on! U're not the only widow in this whole wild world! Apalagi, sikap Mary yang membenci Fields dan Krystal itu, bikin saya makin antipati sama dia...

Terri ini lemah. Meskipun dia nggak mau Robbie diambil, tapi perjuangannya dia itu nggak terlalu besar. Begitu tetangganya, Obbo, menawarinya obat terlarang, Terri akan langsung menyambarnya, dan melupakan janjinya pada Krystal, yang membuat anaknya itu berang.

Colin Wall
Wakil kepala sekolah SMA Winterdown, tempat Krystal dan anak-anak lainnya di buku ini bersekolah. Dia dijuluki Cubby oleh semua anak di sekolah itu, termasuk oleh anak lelakinya. Colin menganggap dirinya sebagai sahabat terbaik Barry, dan orang yang paling bersedih atas kematiannya. Ia juga merasa bertanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan Barry di anggota dewan, hingga berniat untuk mencalonkan diri.

Menurut saya, dia ini sosok lelaki yang polos dan naif. Orang yang pantas dikasihani, karena hal-hal yang di luar kendalinya membuatnya bertindak seperti itu. Sampai akhir saya masih dibuat bingung dengan perasaannya terhadap anak lelakinya, Fats.

Dia adalah korban ketiga dari "Hantu Barry Fairbrother".

Tessa Wall
Istri Colin yang selalu berada di tengah-tengah dan menjadi perantara. Ia menjadi perantara atas hubungan anak dan suaminya yang sangat buruk. Ia juga jadi perantara antara Mary (yang nggak terlalu suka sama Colin) dan suaminya. Jadi perantara juga di sekolah karena statusnya sebagai guru BP. Dia seolah hidup untuk orang lain. Memperhatikan orang lain, tapi tak ada seorangpun yang memperhatikannya. Di akhir cerita, saya suka dengan sikap tegas dan tanpa ampunnya pada anaknya.

Fats Wall
Fats sebenarnya bukan nama aslinya. Namanya Stuart. Dia adalah anak lelaki satu-satunya dari keluarga Wall yang sangat kurang ajar. Jujur, dialah sosok yang paling saya benci di novel ini. Fats, Stuart, atau Arf, senang mengolok-ngolok orang lain. Sasaran favoritnya adalah Sukhvinder Jawanda, yang dibombardirnya dengan kata-kata kasar dan menyakitkan. Benar-benar anak tak tahu sopan santun, yang sangat sangat sangat menyebalkan.

Fats membenci ayahnya, dan nggak segan-segan menghina ayahnya itu di depan teman-temannya. Sebagai bahan lelucon. Dia adalah remaja labil yang selalu ingin bertindak secara autentik, agar orang-orang mengingatnya. Sepertinya Fats menganggap dirinya paling menderita sedunia, karena memiliki ayah seperti Colin. Dia nggak sadar, kalau ayahnya jauh-jauh lebih baik dari ayah sahabatnya sendiri, Andrew Price.

Satu lagi, Fats menjalin hubungan dengan Krystal. Bukan hubungan yang serius, karena sepertinya Fats hanya memanfaatkan Krystal karena fisiknya yang indah.

Andrew Price
Sahabat Fats Wall, seorang anak lelaki yang serba biasa. Tampangnya biasa, otaknya juga biasa-biasa aja. Tapi, ia punya seorang ayah yang luar biasa. Ayahnya gemar memukuli dan menyalahkan semua anggota keluarganya atas perbuatan yang bahkan nggak mereka lakukan. Perbuatan yang dilakukan Andrew di kemudian hari membuat perubahan besar bagi keluarganya.

Simon Price
Tokoh paling menyebalkan selanjutnya di novel ini. Sebenarnya, peringkat dia dengan Fats mungkin sama kali, ya... Simon ini lelaki pemarah yang ringan tangan, alias nggak segan-segan menghajar seluruh anggota keluarganya yang terdiri atas istri dan kedua anak lelakinya. Panggilan yang disematkannya kepada anak-anaknya benar-benar menjijikan. Ia memanggil Andrew si Muka Piza karena wajah Andrew yang penuh jerawat, dan anak bungsunya Pauline (nama aslinya Paul) karena anaknya itu bersikap seperti anak perempuan yang penakut karena sangat takut padanya.

Simon adalah korban pertama dari "Hantu Barry Fairbrother", yang sangat pantas diterimanya, karena dia adalah lelaki kotor, busuk, dan menjijikan. Tanpa tahu malu dia turut mencalonkan diri sebagai pengganti Barry, karena menganggap dia akan bisa dapat uang banyak dari sana.

Ruth Price
Ibu Andrew yang penakut dan tunduk di bawah suaminya. Ruth benar-benar bukan sosok ibu yang baik, karena dia nggak bisa melindungi anak-anaknya di depan kekejaman suaminya. Terkadang, ia justru membela dirinya sendiri, yang membuat kemarahan Simon semakin menjadi-jadi. Andrew yang awalnya menaruh simpati padanya, justru berbalik menjadi muak padanya.

Gaia Bawden
Si cantik jelita yang baru pindah ke Pagford dari London. Gaia benci Pagford dan mulai membenci ibunya, yang karena cintanya pada Gavin, membuat ia harus terdampar di kota kecil itu. Meskipun pada awalnya ia tidak serius berteman dengan Sukhvinder Jawanda, akhirnya ia jadi sahabat Sukhvinder juga. Andrew tergila-gila padanya.

Kay Bawden
Ibu Gaia, yang bekerja sebagai petugas sosial. Dia sempat mengurus keluarga Weedon, ketika petugas yang harusnya mengurus keluarga itu sedang cuti. Kay adalah sosok yang penuh percaya diri dan sedikit angkuh. Dia membesarkan putrinya seorang diri di London, sebelum pindah ke Pagford karena jatuh cinta pada Gavin. Tepatkah keputusannya itu? Apalagi ternyata Gavin tampaknya tidak terlalu serius dengannya...

Gavin Hughes
Si cowok mencla mencle yang bikin saya pengen nendang dia sampai dasar Sungai Orr. Gavin nggak nyangka Kay sampai rela pindah ke Pagford demi dirinya, padahal dia nggak secinta itu sama Kay. Kenyataannya, dia justru memanfaatkan Kay atas hidupnya yang kesepian dan nggak punya orang yang mencintainya... Sikapnya yang benar-benar nggak punya pendirian itu bener-bener bikin saya kesel dan pengen gantung dia di atas puun toge berdaun jarang.. -_____-

Parminder Jawanda
Parminder adalah sosok wanita yang keras dan kaku. Ia seorang dokter dan juga ibu dari Sukhvinder. Ia duduk bersama Barry di dewan kota Pagford, dan turut berjuang bersama lelaki itu dalam mempertahankan Fields. Setelah Barry tiada, apa lagi yang tersisa darinya untuk mempertahankan bagian kota yang bahkan nggak punya hubungan dengannya itu?

Parminder adalah korban kedua dari "Hantu Barry Fairbrother".

Sukhvinder Jawanda
Putri Parminder yang menjadi sasaran bullying dari Fats. Dia tidak pandai seperti ibu dan ayahnya yang seorang dokter, yang membuatnya semakin terpuruk dan rendah diri. Apalagi, ibunya selalu menuntutnya dan kerap mengatainya pemalas, tanpa menanyakan lebih dalam lagi perasaan anaknya itu. Menurut saya, sosok Sukhvinder adalah sosok yang paling mengalami perkembangan dan kematangan dari awal hingga akhir cerita.

Howard Mollison
Salah seorang anggota dewan yang juga sebagai orang yang dituakan di Pagford. Dia dan kroco-kroconya menentang Fields masuk ke wilayah Pagford, yang menjadikannya musuh politik Barry. Kenapa sih Fields sebegitu ditentangnya? Soalnya, orang-orang asli Pagford itu narsis luar biasa atas keindahan kota kecil mereka, dan nggak rela kalo Fields yang kotor dan berisi orang-orang yang disebut sebagai 'sampah masyarakat' jadi bagian dari kota kecil yang cantik itu...

Dialah korban terakhir "Hantu Barry Fairbrother", yang memang pantas dia terima, meskipun isinya cukup mengejutkan saya. Oh iya, Howard itu tipe om-om hidung belang yang seneng liat gadis muda.

Shirley Molllison
Istri Howard yang saya benci. Bagi saya dia munafik dan delusional. Dia memainkan perannya sebagai seorang istri yang sempurna dan luar biasa di hadapan umum, meskipun sebenarnya satu-satunya yang dia pikirkan hanyalah kedudukan di masyarakat. Tipikal ibu-ibu tukang gosip menyebalkan, yang selalu melihat orang lain dari sisi buruknya saja...

Miles Mollison
Anak Howard, seorang pengacara sukses yang begitu dibanggakan oleh sang ayah dan bunda. Miles ini lumayan gila hormat menurut saya. Hhmm.. Lebih tepatnya gila pangkat kali ya? Yah, pokoknya dia pengen meraih puncak gemilang cahaya di kota kecil itu. Ketika Barry meninggal, dia menganggap inilah saatnya dia untuk tampil dan menggantikan sosok Barry, yang dipuja banyak orang.

Samantha Mollison
Istri Miles. Tante-tante seksi yang doyan brondong. Dia merasa muak dengan kehidupannya, dan terutama.. sama orang tua Miles. Dia punya obsesi tersendiri dalam hidupnya, yang sayangnya nggak terwujud karena suaminya terlalu gencar mengejar karir dan prestise.

Terri Weedon
Ibu Krystal yang pecandu narkoba. Ia punya empat anak, dari lelaki yang berbeda-beda. Dua anak pertamanya diambil darinya karena ia dinilai tidak sanggup untuk merawat mereka. Sedangkan Krystal 'selamat', berkat nenek Terri, Nana Cath, yang merwat Krystal. Anak bungsunya, Robbie, yang terancam akan diasuh oleh negara jika ia tidak juga berubah. Untungnya, Krystal dengan telaten mengasuh Robbie (meskipun nggak selalu dengan kata-kata manis), yang membuat para petugas sosial masih membiarkan Robbie bersamanya.

Krystal Weedon
Si gadis kontroversial yang dicap sebagai cewek nakal di novel ini. Lahir dan besar di Fields, dari seorang ibu pecandu narkoba, yang rela memberikan segala-galanya demi barang laknat itu. Krystal bukan seorang gadis yang pandai. Dia kasar (pernah meninju salah seorang putri Miles Mollison sampai giginya rontok), blak-blakan, dan impulsif. Satu hal yang dibanggakan Krystal adalah, ketika ia memenangkan pertandingan dayung, dengan Barry sebagai pelatihnya. Krystal adalah salah satu alasan kuat yang digunakan Barry, untuk tetap mempertahankan Fields.

Sekarang saya tahu kenapa banyak orang bersimpati pada sosok yang satu ini. Krystal yang kuat dan tegar memang pantas untuk dijadikan tokoh favorit. Meskipun dia dianggap nggak memiliki moral (menurut saya, standar moralnya Krystal aja yang mungkin memang beda, sama kayak Lisbeth Salander), tapi dia tidak seperti orang Pagford lainnya yang munafik dan selalu memakai topeng. Menurut saya, Krsytal adalah sosok yang paling jujur di novel ini, yang membuat hati saya terenyuh...

Krystal terobsesi pada adiknya, Robbie, dan kakak perempuan yang tidak pernah dilihatnya...

Saya menutup "The Casual Vacancy" dengan perasaan puas. Puass. Sejak awal membaca, saya memang sudah mengingatkan diri saya untuk tidak membandingkannya dengan Harry Potter, karena mereka benar-benar dua hal yang berbeda. Tidak adil rasanya jika dua novel dari genre yang berbeda (dengan kesamaan 'hanya' di penulisnya), lalu dibanding-bandingkan. Rasanya seperti membandingkan dua orang anak yang memilih jalur yang berbeda (misalnya yang satu jadi dokter terus yang satunya jadi wartawan). Meski mereka tetap hebat di bidangnya masing-masing, orang-orang menganggap anak yang satu lebih sukses dan lebih hebat hanya karena status mereka. Dan, hey! Itu sama saja dengan membandingkan antara Percy dengan Fred dan George! Tidak. Itu sangat sangat tidak adil.

Jadi, menurut saya novel terbaru J.K. Rowling inipun tetap hebat dan membuktikan bahwa dia benar-benar penulis yang mampu menulis genre apapun. Terjemahannya pun sangat enak dibaca, meski memang bagian percakapan keluarga Weedon yang nggak berpendidikan terkadang terdengar janggal di telinga saya.

Tak salah jika saya memberikan 4 dari 5 bintang untuk novel luar biasa ini. Tiga bintang untuk J.K. Rowling yang dengan cerdasnya mampu menangkap sisi buruk dan busuk dari masyarakat ini. Dia membuktikan bahwa penulis memang sosok yang peka dan mampu melihat kejanggalan dari masyarakat. Meskipun sebenarnya saya agak kecewa sedikit, karena berharap intrik politiknya bakal lebih seru. Tapi sepertinya Rowling lebih senang melakukan pendekatan psikologis melalui isi kepala tokoh-tokohnya. Oh iya, satu bintang lagi saya berikan untuk Krystal dan Robbie Weedon yang.... :') #isisendiri

Jika di awal saya mengatakan bahwa Pagford adalah kumpulan orang-orang paling menyebalkan di dunia dijadikan satu, maka sesungguhnya bisa jadi lingkungan kita pun merupakan gambaran dari Pagford juga. Tetangga kita yang terlihat baik hati dan dikagumi, bisa jadi sebenarnya adalah orang yang tamak dan tidak bersikap adil kepada keluarganya. Anak jelek dan murung yang setiap hari kita temui, bisa jadi mengalami kekerasan di rumahnya. Wanita yang giat memperjuangkan hak orang lain itu, bisa jadi hanya mengejar popularitas dan prestise belaka....

Atau jangan-jangan, justru kita sendiri yang memiliki kebusukan dalam hati kita.... Jika ya, maka kita harus bersyukur karena tidak ada "Hantu-hantu" lain yang menguak hal itu, dan membuat orang-orang tau betapa buruknya diri kita....

Comments